Tradisi Lokal Jawa Sambut Kelahiran Bayi Sarat Makna Simbolik

Tradisi Lokal Jawa Sambut Kelahiran Bayi Sarat Makna Simbolik

Tradisi Lokal Jawa Sambut Kelahiran Bayi Sarat Makna Simbolik – Kelahiran anak ke dunia tentunya membawa kebahagiaan bagi orangtua anak maupun lingkungan di sekitarnya. Dalam tradisi lokal Jawa, kelahiran bayi di sambut dengan serangkaian tradisi yang sebagian masih lestari hingga saat ini. Penyambutan kelahiran bayi yang di lakukan suku Jawa terbilang unik, karena di dalamnya banyak terkandung makna simbolis yang mungkin belum di ketahui generasi muda saat ini.

Image result for Tradisi Lokal Jawa Sambut Kelahiran Bayi Sarat Makna Simbolik

Tanem ari-ari

Masyarakat Jawa menganggap ari-ari sebagai teman bayi semasa dalam kandungan ibu, sehingga ari-ari hendaknya di rawat dengan cara di kubur agar tidak membusuk. Dari segi kesehatan, memang ari-ari patut di kubur, karena termasuk bagian tubuh manusia yang dapat mengundang bakteri penyakit akibat proses pembusukan. Menanam ari-ari di lakukan oleh ayah sang bayi dengan menanam ari-ari di dalam tanah dekat pintu utama rumah.

Brokohan

Brokohan adalah tradisi Jawa berupa penyambutan kelahiran bayi yang di lakukan sehari setelah bayi lahir. Mereka sendiri dalam bahasa Indonesia berarti mengharapkan berkah. Dalam acara brokohan, tetangga dan keluarga besar berkumpul untuk menyambut kelahiran bayi dengan rasa syukur dan kebahagiaan.

Sepasaran

Upacara sepasaran di lakukan tepatnya 5 hari setelah kelahiran bayi. Dalam acara sepasaran, di adakan kenduri atau selamatan, di mana tetangga dan keluarga bersama-sama mendoakan bayi yang baru lahir. Kenduri dalam sepasaran pada dasarnya di lakukan untuk memohon keselamatan bayi agar bayi kelak dapat hidup lancar dalam segala hal.

Jagongan bayi

Melansir dari http://motorvista.com/  tradisi jagongan bayi di adakan sebagai bentuk perhatian tetangga terhadap bayi yang baru lahir dengan cara begadang ‘menjaga bayi’. Jagongan bayi di lakukan pada sepasaran bayi, yaitu selama 5-6 hari setelah kelahiran bayi, tergantung permintaan orangtua bayi. Saat ini jagongan bayi di lakukan mulai sehabis maghrib ataupun isya’ hingga jam 10 malam ataupun jam 12 malam.

Selapanan

Selapanan di adakan ketika bayi genap berumur selapan atau 35 hari. Dalam upacara selapanan, terdapat rangkaian acara berupa kenduri, pemangkasan rambut bayi hingga gundul, dan pemotongan kuku bayi. Adapun kenduri kelahiran bermaksud untuk mendoakan bayi agar tumbuh sehat dan di limpahkan kebaikan.