Hubungan Seni dan Kesehatan Mental Bisa Kurangi Depresi Seseorang
Hubungan Seni dan Kesehatan Mental Bisa Kurangi Depresi Seseorang – merupakan hari kesehatan mental sedunia. Pada hari itu, orang-orang mencoba memperingati sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dalam kehidupan. Sayangnya, dalam dunia kesehatan masalah mental masih belum di lihat begitu serius ketimbang kondisi fisik seseorang. Padahal kesehatan mental dapat mempengaruhi seseorang untuk merenggut nyawanya. Dalam situasi pandemik ini, lockdown atau isolasi diri cukup meningkatkan depresi pada seseorang dan itu bisa berujung berbahaya. Cabin wood syndrome menjadi penyebab utamanya.
Berkesenian telah terbukti secara ilmiah mampu menyalurkan depresi dan beban mental
Umumnya seseorang menyalurkan beban mentalnya dengan cara melakukan curhat kepada kerabat atau kawannya. Namun hal ini susah di lakukan mengingat masa lockdown membuat orang terisolasi, khususnya dalam urusan komunikasi. Astrid mengatakan dan menyetujui fakta jika komunikasi itu bisa di ganti dan di arahkan menjadi berkarya seni. Dalam penjelasannya, Astrid menyebut berkarya seni berarti mengekspresikan emosi dan menuangkan rasa pada diri sendiri yang mana itu dapat membuat seseorang menjadi lebih fokus dan produktif.
Seni dapat menurunkan kecemasan dan depresi
Salah satu artikel dari The Guardian pernah memberikan data ilmiah terkait keberhasilan seni dalam mendukung kesehatan mental seseorang. Evaluasi dari proyek bernama Arts on Prescription menunjukkan berkarya seni dapat menurunkan kecemasan seseorang hingga 71 persen dan depresi 73 persen.
Penyaluran kesehatan mental itu ternyata berhubungan dengan kegiatan fisik yang terjadi
Melansir dari http://bobsledsong.com/ koneksi antara seni dan kesehatan mental ternyata lebih kompleks daripada yang kamu kira. Bustle pernah memberikan data dari jurnal kesehatan berjudul “Emotional Response and Changes in Heart Rate Variability Following Art-Making With Three Different Art Materials” bahwa ternyata membuat karya seni menurunkan tingkat detak jantung seseorang.
Kasus yang lebih baik, seni bisa membantu seseorang melewati trauma
Situs South China Morning Post pernah membuat artikel keterkaitan antara seni dan kesehatan mental. Menyebutkan ada dampak positif yang bisa di dapat dari berkesenian dan itu namakan post traumatic growth, kondisi seseorang mampu melalui trauma terdahulunya. Menyebutkan ada empat manfaat area dari post traumatic growth tersebut: perkembangan pribadi dan interpersonal, serta orientasi hidup dan spiritual.